Oleh: Yesi Oktaviani*
DALAM aktifitas kehidupan sehari-hari, kita selalu bersinggungan dengan media massa. Kita mengonsumsi berbagai macam informasi baik dari internet, televisi ataupun majalah dan koran.
Media massa sendiri merupakan sumber berita dan hiburan serta sebagai pembawa pesan ke sejumlah besar orang. Mengingat bahwasanya Media massa menimbulkan efek yang besar kepada khalayak luas melalui pesan-pesan yang di sampaikan.
Oleh karena itu media massa mempunyai peran dan fungsinya di tengah masyarakat luas yaitu seperti fungsi menyiarkan informasi, mendidik, menghibur, memperngaruhi kehidupan masyarakat, dan berfungsi sebagai kontrol sosial.
Kali ini, kita akan membahas penggunaan kaidah Bahasa Indonesia, yaitu kata baku yang terdapat dalam berita terutama pada media massa online.
Kaidah kebahasaan merupakan sebuah aturan mengenai penggunaan suatu bahasa dalam membentuk tata bahasa yang baik dan benar. Dalam sebuah teks, kaidah kebahasaan bisa digunakan untuk membentuk karakteristik yang membedakan suatu teks dengan jenis teks lainya.
Salah satu unsur dari kaidah kebahasaan ialah kata baku, penggunaan kata yang tidak baku dalam sebuah penulisan judul berita di media massa. Saat ini masih banyak penulis berita di media massa online yang tidak menggunakan kata baku yang baik dan benar.
Pilihan kata dan bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam membuat kalimat yang baik. Bisa dibayangkan betapa buruknya kalimat yang dihasilkan jika kita salah dalam memilih kata.
Di Indonesia, aturan mengenai penggunaan kata sudah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di dalam KBBI juga disebutkan cara penulisan kata yang bermacam-macam, termasuk kata baku dan tidak baku.
Kalimat baku dalam bahasa Indonesia sendiri berfungsi sangat penting dalam penyusunan kalimat. Kalimat ini biasa digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah dan lain-lain termasuk dalam penulisan kalimat berita.
Tidak hanya digunakan untuk tulis menulis, berbicara. Dengan kalimat yang baku bisa memberikan citra berwibawa dan terkesan lebih formal.
Kalimat dalam berita harus ditulis secara sistematis, jelas, logis, dan komunikatif sesuai dengan konsep dan konteksnya agar para pembaca bisa dengan mudah memahami apa yang ditulis pada berita tersebut. Namun, tidak sedikit para penulis berita yang masih salah dalam menulis kalimat yang baku dan tidak sesuai dengan kaidah EYD.
Saat ini masih banyak terdapat penulisan kata yang tidak baku pada judul berita terutama pada judul berita di media massa online, penulis yang tidak memperhatikan dalam pemilihan kata untuk judul berita, dan penulis yang tidak paham tentang ejaan penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah kebahasaan.
Judul berita sendiri ialah bagian yang paling penting karena judul berita akan menjadi suatu perhatian yang akan menarik minat pembaca. Keefektifan dalam kata atau kalimat berita harus sesuai dengan aturan yang berlaku, karena jika tidak tepat, akan timbul kesalahpahaman dalam pembacaan sebuah berita.
Tata penulisan bahasa Indonesia yang baik sebenarnya sangat dibutuhkan seperti halnya pada penggunaan kaidah-kaidah bahasa, penulisan tanda baca, pemilihan kata, penulisan unsur serapan dan lain-lain. Surat kabar yang menggunakan bahasa yang baik dan benar secara tidak langsung telah bertindak sebagai pembina bahasa bagi generasi yang lebih muda dan pembaca-pembacanya.
Cintailah bahasa Nasional kita dengan bukti yang konkret, yaitu penggunaannya yang baik dan benar.
*) Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia & Daerah FKIP Universitas Jambi